HukumTajwid Surat At-Taubah Ayat 105 Dalam Al-Quran Lengkap. Selamat datang di blog kajian muslim, blog pembahasan dan pembelajaran umat islam, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang hukum tajwid dalam al-quran, tepatnya hukum tajwid surat at-taubah ayat 105, dalam surat at taubah ini yaitu ayat 105 terdapat 19 hukum tajwid pada ayatnya yang harus teman-teman fahami ketika
Hukum Bacaan Tajwid Surat At Taubah Ayat 105, Penjelasan, Arti Terjemahan, Isi Kandungan. Surah at-taubah adalah surat ke 9 dari Al Quran dengan jumlah ayat keseluruhannya ada 129. Salah satu yang biasa dibahas dibangku sekolah adalah ayat 105 yang menjelaskan tentang perintah untuk beramala shalih. Baca penjelasan lengkapnya di
Isikandungan surat at taubah ayat 122. Buya hamka dalam tafsir az azhar, surat at taubah ayat 122 ini menganjurkan pembagian tugas. 122) dengan kata lain, tidak sepatutnya kaum muslim berangkat seluruhnya bila nabi saw. 122) yaitu apabila rasulullah saw. Ayat ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu (tafaqquh fiddin).
Ketetapan hukum yang demikian itu ialah) sebagai satu ketetapan (yang datangnya) dari Allah. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. The alms are only for the poor and the needy , and those who collect them , and those whose hearts are to be reconciled , and to free the captives and the debtors , and for the cause of Allah
BacaJuga: Bacaan Surat At Taubah Ayat 122, Latin, Terjemahan Makna, Serta Kandungan. Surat An Nasr ayat 1-3. 13 Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191, Beserta Teks Latin dan Artinya 31 Juli 2022, 14:35 WIB. 15 Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48, Beserta Teks Latin dan Artinya
ContohMad Lazim Mutsaqqal Kilmi. Al-Qur'an adalah firman Allah, dan setiap lafaznya berasal dari Allah. Maka dari itu, pelafalannya harus dilakukan dengan sangat serius sebab tujuan ilmu tajwid pada hakikatnya adalah agar semua umat Islam mahir membaca Al-Qur'an. Mad lazim mutsaqqal kilmi sendiri adalah salah satu hukum dalam tajwid.
Hukumtajwid surah at taubah ayat 122 : Surat ini dinamakan at taubah yang berarti pengampunan berhubung kata at taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan surat at taubah (التوبة) karena banyak diulang kata taubat dalam surat ini. Source: brainly.co.id.
xu9tjk6. Assalamu alaikum teman-teman, dengan izin allah semoga kita selalu disehatkan dan diberi rizki yang cukup, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan hukum tajwid dari surat at taubah ayat 122, kami sudam menafsirkan hukum tajwid pada surat at taubah ayat 122 ini dan menuliskannya disini sebagai bahan untuk pembelajaran bagi teman-teman yang sedang membaca al-Quran karena mengingat mempelajari hukum tajwid ini sangat penting bagi para penghafal Al-Quran agar pada saat membaca ayat mahraj yang ada didalamnya dapat terbaca dengan sempurna, sehingga tidak terjadinya kesalahan mahraj. Kami sudah menyebutkan dalam artikel sebelumnya bahwa mempelajari ilmu tajwid itu hukumnya adalah fardu ain dan akan selalu kami ulang agar teman-teman yang baru belajar tahu akan hukum belajar ilmu tajwid ini. Nah untuk tafsir dari hukum tajwid surat at taubah ayat 122 ini suddah dilengkapi dengan penjelasannya agar teman-teman semakin mudah untuk mempelajarinya, jika dipelajari dengan baik insya allah teman-teman akan menguasai hukum tajwid ini dengan sangat cepat, berikut dibawah pembahasannya. ARTINYA DAN TIDAK SEPATUTNYA ORANG-ORANG MUKMIN ITU SEMUANYA PERGI KEMEDAN PERANG. MENGAPA SEBAGIAN DARI SETIAP GOLONGAN DI ANTARA MEREKA TIDAK PERGI UNTUK MEMPERDALAM PENGETAHUAN AGAMA MEREKA DAN UNTUK MEMBERI PERINGATAN KEPADA KAUMNYA APABILA MEREKA TELAH KEMBALI, AGAR MEREKA DAPAT MENJAGA DIRI. HUKUM TAJWID SURAT AT TAUBAH AYAT 122 1. Mad thabi’i Kenapa disebut mad thabi’i? Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. 2. Mad thabi’i Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. 3. Alif elam qomariyyah Yaitu alif elam bertemu dengan huruf hamzah, cara membacanya lam mati dibaca jelas. 4. Mad thabi’i Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 5. Ikhfa ausat Yaitu nun mati bertemu dengan huruf fa, cara membacanya ditahan dengan dengung condong ke huruf “M”. 6. Mad thabi’i Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 7. Mad lajim musaqol kalimi Yaitu mad thabi’i bertemu dengan huruf yang bertadid, cara membacanya berat karena ada huruf yang tasdid, panjangnya 6 harakat. 8. Ta marbuthah Yaitu kalau di akhir kalimat ada ta marbuthah kemudian di waqafkan maka ta berubah menjadi ha. 9. Tanda waqaf Yaitu singkatan dari Al waqfu aula artinya lebih baik waqaf dari pada washal lebih baik berhenti daripada lanjut. 10. Mad thabi’i Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. 11. Ikhfa ab’adh Yaitu nun mati bertemu dengan huruf kaf, cara membacanya nun mati berubah menjadi suara “NG”. 12. Tarqiq Yaitu ro mati dibaca tarqiq karena sebelumnya ada baris kasrah. 13. Idgham bigunah Yaitu tanwin bertemu dengan mim, cara mwmbacanya tanwin dimasukan ke huruf mim serta ditahan dengan dengung ke hidung. 14. Idzhar khalqi Yaitu nun mati bertemu dengan huruf ha huruf idzhar, cara membacanya nun mati dibaca jelas. 15. Dibaca idzhar Yaitu mim mati bertemu dengan huruf tha, cara membacanya mim mati dibaca jelas. 16. Mad wajib mutashil Yaitu mad thabi’i kumpul dengan hamzah dalam 1 kalimat, cara membacanya dibaca panjang 5 harakat. 17. Idgham bilaghunah atau disebut idgham bighoiri ghunah. Yaitu tanwin bertemu dengan huruf elam, cara membacanya tanwin dimasukan ke huruf elam serta tidak memakai dengung. 18. Mad thabi’i Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 19. Alif elam syamsiyyah Yaitu alif elam bertemu dengan huruf dal huruf syamsiyyah, cara membacanya alif elam dimasukan ke huruf dal. 20. Mad thabi’i Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 21. Ikhfa ausat Yaitu nun mati bertemu dengan huruf dzal, cara membacanya suara nun mati dibaca dengan dengung serta ditahan condong ke huruf “M”. 22. Mad thabi’i Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 23. Dibaca idzhar Yaitu mim mati bertemu dengan huruf hamzah, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 24. Mad thabi’i Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. 25. Mad zaid munfasil Yaitu mad thabi’i berada dalam satu kalimah menghadapi hamzah yang ada di kalimat lain, panjangnya 2 harkat sampai 5 harakat. 26. Dibaca idzhar Yaitu mim mati bertemu dengan huruf elam, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 27. Dibaca idzhar Yaitu mim mati bertemu dengan huruf ya, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 28. Mad aridisukun Yaitu mad thabi’i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjang 2 sampai 6 harkat. Nah itulah ke 28 hukum tajwid yang ada pada surat at taubah ayat 122, mudah mudahan teman teman dapat mengerti dan memahami dengan apa yang kami jelaskan disini, hukum tajwid yang kami terangkan disini dalam pengerjaan penafsirannya kami sangat dipenuhi dengan kehati-hatian agar tidak adanya kesalahan penafsiran hukum tajwid, dan selalu didampingi dengan guru juga diawasi, jika diantara teman-teman semua ada yang ingin belajar tentang ilmu tajwid secara keseluruhan silahkan kunjungi laman berikut Hukum tajwid, disana dibahas lengkap tentang hukum tajwid, dan teman-teman semua dapat belajar secara menyeluruh, semoga bermanfaat ya.
- Di bawah ini adalah hukum tajwid surat At Taubah ayat 122 lengkap dengan cara baca dan artinya. Surat At-Taubah menjelaskan tentang bagaimana menjaga kehidupan dan menghindari kekerasan. Surat ini adalah surat ke 9 dalam Al Qur'an, terdiri atas 129 ayat, dan tergolong dalam surat Madaniyah. Baca Juga 3 Contoh Teks Pidato Persuasif Singkat dan Mudah untuk Dipahami Berikut tajwid surat At-Taubah beserta cara bacanya. وَمَا كَانَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لِيَنۡفِرُوۡا كَآفَّةً ؕ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِنۡ كُلِّ فِرۡقَةٍ مِّنۡهُمۡ طَآٮِٕفَةٌ لِّيَـتَفَقَّهُوۡا فِى الدِّيۡنِ وَ لِيُنۡذِرُوۡا قَوۡمَهُمۡ اِذَا رَجَعُوۡۤا اِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُوۡنَ Latinnya Wa maa kaanal mu'minuuna liyanfiruu kaaffah; falau laa nafara min kulli firqatin minhum thoifatun liyatafaqqahu fiddiini wa liyunziru qaumahum iza raja'uuu ilaihim la'allahum yahzarun. Artinya Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya." Tajwid وَمَا = Hukumnya Mad thobi'i, karena ada fathah diikuti alif. Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat.
Gaya Hidup BuddyKu Senin, 1 Agustus 2022 - 2020 JAKARTA, - Hukum tajwid surat At Taubah Ayat 122 beserta arti dan cara bacanya menjadi pelajaran yang perlu dibahas. Membaca Al Quran sesuai hukum ilmu tajwid sangat penting untuk diindahkan agar ayat yang dilafalkan tidak keliru maknanya. Surat At Taubah Ayat 122 dengan jelas berisi tentang bagaimana semestinya menjaga kehidupan dan menghindari kekerasan. Ayat ini menunjukkan betapa besarnya dosa yang didapat jika membunuh sesama manusia tanpa sebab yang dibenarkan. Untuk memahami lebih rinci mengenai hukum tajwid ayat tersebut, berikut adalah bunyi Surat At Taubah Ayat 122 beserta bacaan latin dan artinya Wa maa kaanal muminuuna liyanfiruu kaaffah; falau laa nafara min kulli firqatin minhum thoifatul liyatafaqqahu fiddiini wa liyunziru qaumahum iza rajauuu ilaihim laallahum yahzarun. Artinya Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya, At Taubah Ayat 122. Dalam ayat tersebut, terdapat beberapa macam hukum tajwid yang pada setiap kata. Mulai dari, Mad thobii, Idzhar, ikhfa, idghom bighunnah dan banyak lagi. Hukum Tajwid Surat At Taubah Ayat 122 = Hukumnya Mad thobii, karena ada fathah diikuti alif. Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. = Hukumnya Mad thobii, karena ada fathah diikuti alif. Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. = Hukumnya Idhar qamariyah, karena ada alif lam diikuti mim, dibaca secara jelas dan mad thobii karena ada dhommah diikuti wawu sukun. = Hukumnya Ikhfa haqiqi, karena ada nun sukun bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa = Hukumnya Mad lazim mustaqqal kilmi, karena ada mad thobii bertemu huruf yang bertanda baca tasydid dalam satu kata. Cara membacanya panjang 6 harakat. = Hukumnya Mad layyin, karena ada wawu sukun yang didahului huruf dengan tanda baca fathah. Dibaca panjang 2 harakat. = Hukumnya Mad thobii, karena ada fathah diikuti alif. Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. = Hukumnya Ikfa haqiqi, karena ada nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. = Hukumnya Idgham bighunnah, karena ada tanwin bertemu huruf mim, dan izhar halqi karena ada nun sukun bertemu huruf ha. = Hukumnya Idhar syafawi, karena ada mim sukun bertemu huruf tho. Cara membacanya dengan jelas. = Hukumnya Idghom bilaghunnah, karena ada tanwin bertemu huruf lam. Dibaca lebur tanpa dengung serta bunyi tanwin hilang. = Hukumnya Mad thobii, karena ada ya sukun didahului kasro. Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. = Hukumnya Idhom syamsyiyah, karena ada alif lam diikuti dal. Cara membacanya, alif lam disesuaikan dengan tanda baca pada huruf sebelumnya dan disambungkan dengan huruf sesudahnya = Hukumnya Ihfa haqiqi, karena ada nun sukun bertemu dzal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf dzal. = Hukumnya Mad layyin karena ada wawu sukun didahului fathah. Dibaca panjang 2 harakat. = Hukumnya Idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu alif. Cara membacanya dengan jelas. = Hukumnya Idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu lam. Cara membacanya dengan jelas. = Hukumnya Idhar syafawi, karena ada mim sukun bertemu ya. Cara membacanya dengan jelas. = Hukumnya Mad aridh lissukun, karena ada mad thobii sebelum waqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. Demikian hukum tajwid Surat At Taubah Ayat 122. Semoga bermanfaat dan bisa dipahami dengan baik setiap hukum bacaan pada ayat tersebut. Wallahu alam bishawab.
Ilustrasi hukum tajwid Surat At-Taubah Ayat 122. Foto Shutterstock HUKUM tajwid Surat At-Taubah Ayat 122 sangat penting diketahui. At-Taubah sendiri merupakan surat ke-9 dalam kitab suci Alquran. Termasuk golongan Madaniyah atau turun di Kota Madinah, Surat At-Taubah terdiri dari 129 ayat. Kemudian dinamakan At-Taubah yang berarti "Pengampunan" karena kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Ketika membacanya tentunya harus disertai tajwid atau cara melafalkannya. Misalnya, hukum tajwid Surat At-Taubah Ayat 122 perlu diketahui agar membacanya lebih indah dan diresapi. Berikut isi dan hukum tajwid Surat At-Taubah Ayat 122, sebagaimana telah Okezone himpun وَمَا كَانَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لِيَنۡفِرُوۡا كَآفَّةً ؕ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِنۡ كُلِّ فِرۡقَةٍ مِّنۡهُمۡ طَآٮِٕفَةٌ لِّيَـتَفَقَّهُوۡا فِى الدِّيۡنِ وَ لِيُنۡذِرُوۡا قَوۡمَهُمۡ اِذَا رَجَعُوۡۤا اِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُوۡنَ Wa maa kaanal mu'minuuna liyanfiruu kaaaffah; falaw laa nafara min kulli firqatim minhum taaa'ifatul liyatafaqqahuu fiddiini wa liyunziruu qawmahum izaa raja'uuu ilaihim la'allahum yahzaruun Artinya "Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya." QS At-Taubah 122 1. Mad thabi'i Disebut dengan mad thabi'i yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. 2. Mad thabi'i Kemudian dibaca Mad thabi'i yakni alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. 3. Alif elam qomariyyah Alif elam bertemu dengan huruf hamzah, cara membacanya lam mati dibaca jelas. 4. Mad thabi'i Wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 5. Ikhfa ausat Nun mati bertemu dengan huruf fa, cara membacanya ditahan dengan dengung condong ke huruf "M". 6. Mad thabi'i Wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 7. Mad lajim musaqol kalimi Mad thabi'i bertemu dengan huruf yang bertadid, cara membacanya berat karena ada huruf yang tasdid, panjangnya 6 harakat. 8. Ta marbuthah Apabila di akhir kalimat ada ta marbuthah kemudian di waqafkan maka ta berubah menjadi ha. 9. Tanda waqaf Tanda waqaf artinya singkatan dari Al waqfu aula artinya lebih baik waqaf dari pada washal lebih baik berhenti daripada lanjut. 10. Mad thabi'i Alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjang 2 harakat. Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Klik Tautan Ini
Lanjut ke konten Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Teman-teman yang berbahagia, saat ini kami akan menyajikan uraian hukum tajwid Al-Quran Surat At-Taubah Ayat 122. Juga dilengkapi dengan penjelasan dari hukum tajwid tersebut. Supaya teman-teman akan mudah memahaminya. Membahas ilmu tajwid sangat penting karena ini akan menjadikan kita bisa membaca al-Quran dengan mudah dan benar. Tanpa perlu berlama-lama. Langsung saja kita simak uraiannya berikut. Untuk penjelasannya silakan simak di bawah ini 1. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 2. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 3. Hukumnya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas. 4. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 5. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa. 6. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 7. Mad lazim kilmi mutsaqqal karena huruf mad bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Cara membacanya panjang 6 harakat. 8. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 9. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 10. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”. 11. Hukumnya idgham bighunnah karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. 12. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. 13. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf tha. Cara membacanya dengan jelas. 14. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 15. Hukumnya idgham bilaghunnah karena huruf ta’ berharakat dhamah tanwin bertemu huruf lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang. 16. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 17. Hukumnya alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dal. Dibaca idgham masuk ke huruf dal. 18. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 19. Hukumnya ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf dzal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf dzal. 20. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 21. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf qaf berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 22. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya dengan jelas. 23. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 24. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat. 25. Mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 26. Hukumnya idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf lam. Cara membacanya dengan jelas. 27. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya. Cara membacanya dengan jelas. 28. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. Nah, setelah kita membaca hukum-hukumnya maka kita tinggal mempraktekkannya. Tentu saja praktek dalam membaca Al-Quran. Kualitas bacaan Al-Quran kita akan semakin bagus. Semoga tulisan kami ini bermanfaat untuk semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Navigasi pos
hukum tajwid at taubah ayat 122